Busana Muslim & Muslimah Al-Farees
Kelengkapan Haji dan Umrah
Stokin Tawaf - Kelengkapan Hajj/Umrah, Saujana Utama 3, Sg Buloh
 |
| Rm14 |
 |
| Rm19 |
 |
| Rm19 |
 |
| Stokin Tawaf Musim Sejuk RM 18.90 |
 |
| RM14 |
 |
| RM12 |
 |
| Pelbagai pilihan-Stokin tawaf, stokin wudhu', stokin solat dan lain-lain |
Ada macam-macam tau stokin tawaf kami.
Dari RM 12, sehingga RM 19.00
Risau tak berbaloi kalau datang?
Takpe, whatsapp dulu dan tanya. Nak tanya harga ke, nak cek stok masih available atau tak, ape-ape soalan pun boleh.
+60196137879 (Nur Rasmatin)
Busana Muslim Al Farees - Jubah Al Hafiz ... Saujana Utama 3, Sg Buloh
HIGH QUALITY COTTON
RM99 termasuk poslaju
Warna putih sahaja
Saiz dewasa
S,M,L dan XL
Jenama Al-Hafiz
Made in Malaysia
Made in Malaysia
Kopiah, Songkok, Serban & Rida'
Kopiah, songkok, serban, rida' dan lain-lain
Whatsapp +60196137879 untuk pembelian online
Atau
Busana Muslim & Muslimah Al-Farees
Kelengkapan Haji dan Umrah
C-1-33, Jalan Bidara 9,
Saujana Utama 3,
47000 Sungai Buloh
Sarung Kaki suka suka - Busana Al Farees
RM 8.90
Free size
Warna hitam - saiz lelaki
Colorful - saiz wanita dan saiz kanak2
Glove/Sarung Tangan - Busana Kelengkapan Hajj/Umrah
Mercerized Cotton
2 jenis
- pendek melepasi pergelangan tangan
- panjang hingga siku
Warna hitam dan putih
Juga ada material polyester yang lebih murah
Whatsapp untuk sebarang soalan atau jika mahukan lebih detail: +60196137879
Busana Kelengkapan Hajj/Umrah Saujana Utama 3, Sg Buloh
Insya Allah keperluan ibadah haji dan umrah anda lengkap di sini.
sarung lengan
Ini di antara sarung lengan yang terlaris di Busana Al Farees. Alhamdulillah.
Jom Singgah :-
C-1-33, Jalan Bidara 9,
Saujana Utama 3
41700 Sg Buloh
0196137879 - Ras
Sarung Lengan & Stokin Tawaf
Kami sentiasa berusaha untuk memberi kepelbagaian kepada pelanggan.
InsyaAllah berpuas hati, kualiti diutamakan. Terdapat banyak pilihan jenis
sarung lengan dan juga stokin tawaf untuk dipilih...kunjungilah ke Busana kami.
Tali Rajut - Kegunaan untuk Hajj/Umrah
TALI RAJUT BEG
jenis tebal dan lasak.
RM30 tidak termasuk postage
Saiz 26 dan 30
jenis tebal dan lasak.
RM30 tidak termasuk postage
Saiz 26 dan 30
Sabun Mandi Khas semasa Ihram
MENGGUNAKAN SABUN WANGI SAAT IHRAM
Bagaimana hukum menggunakan sabun wangi saat ihram?
Kita sudah tahu bahwa di antara larangan ihram adalah menggunakan wewangian. Namun bagaimana jika orang yang sedang berihram haji dan umrah, apakah boleh mandi dengan menggunakan sabun?
Atau bolehkah ia juga mencuci pakaiannya atau mencuci perkakas dengan menggunakan sabun wangi?
Larangan Ihram Menggunakan Wewangian Dalam Bulughul Marom pada hadits no. 731, disebutkan hadits berikut ini, yang bermaksud:
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai pakaian apa yang boleh dipakai oleh muhrim (orang yang berihram)?” Beliau menjawab, “Tidak boleh memakai baju yang punya lengan, ‘imamah (penutup yang menyelubungi kepala), celana, baronis (pakaian yang menutupi kepala dan badan), sepatu, kecuali jika tidak memilikii sendal, hendaklah ia mengenakan dua sepatu lalu dipotong bagian yang lebih bawah dari dua mata kaki. Dan jangan memakai pakaian yang tersentuh minyak za’faran dan waros (wewangian dari tanaman yang warnanya merah).”
Muttafaq ‘alaih, sedangkan lafazhnya adalah lafazh Muslim.
Dalil ini menunjukkan dilarang bagi yang sedang berihram baik laki-laki maupun perempuan untuk memakai wewangian secara umum.
SABUN WANGI SAAT IHRAM
Lantas bagaimana menggunakan sabun wangi saat ihram?
Di sini ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama. Ada tiga pendapat dalam masalah ini:
1- Menggunakan sabun wangi selama tidak digunakan untuk maksud menikmati wanginya, maka dibolehkan. Namun jika yang dimaksud untuk menikmati wanginya, seperti wangi minyak misik dan semacamnya, maka tidak boleh digunakan. Demikian yang dipilih oleh ulama Malikiyah dan yang nampak dari pendapat Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin.
Alasannya: Pendapat ini beralasan karena mencium wewangian saja tidaklah dikenakan fidyah. Beza halnya jika wewangiannya digunakan untuk menikmati wanginya.
2- Sabun wangi boleh digunakan selama sabun itu yang mayoritas, bukan wanginya yang mendominasi dan orang-orang masih menyebutnya sabun (bukan wewangian atau parfum). Sedangkan jika wewangian yang mendominasi, maka tidak boleh digunakan. Jika sabun digunakan untuk tujuan membersihkan, maka boleh digunakan. Namun jika maksudnya untuk menikmati wanginya, maka tidak dibolehkan. Demikian pendapat ulama Hanafiyah dan yang nampak dari pendapat Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz.Alasannya: Menggunakan sabun wangi tidaklah dimaksud untuk menikmati wanginya. Juga sabun ini tidak disebut wewangian atau parfum.
3- Sabun wangi tidak boleh digunakan sebagaimana minyak wangi. Demikian pendapat Abu Hanifah, madzhab Syafi’iyah, madzhab Hambali, fatwa Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh, dan Syaikh ‘Abdur Razaq ‘Afifi.Alasannya: Karena memandang keumuman dalil yang melarang memakai wewangian. Juga kareana adanya bau, menunjukkan adanya wewangian yang digunakan. Jadi jika ada wewangian yang bersendirian atau bercampur dengan lainnya digunakan, maka wajib ada fidyah.
Pendapat yang lebih kuat dalam masalah ini adalah pendapat pertama. Karena mengatakan bahwa sabun tidak memiliki bau atau wangi sama sekali adalah suatu yang mustahil. Jadi, jika ada sabun yang berbau buah-buahan dan itu jelas bukan maksud untuk dinikmati wanginya, maka boleh digunakan.
Namun jika sabun memiliki tambahan yang dengan maksud dinikmati wanginya (seperti minyak misik), maka tidak boleh digunakan. Pendapat ini lebih menimbang anggapan sabun menurut ‘urf, menghilangkan kesulitan dan kehati-hatian dalam ibadah. Namun jika dapat dihindari sabun wangi termasuk juga sabun cuci (deterjen) yang wangi itu lebih baik. Apalagi saat musim haji amat banyak ditemukan sabun-sabun non parfum di berbagai toko di tanah suci.
Hanya Allah yang memberi taufik.
Referensi:
An Nawazil fil Hajj, ‘Ali bin Nashir Asy Syal’an, terbitan Darut Tauhid, cetakan pertama, tahun 1431 H, hal. 207-210.
Minhatul ‘Allam fii Syarhi Bulughil Marom, Syaikh ‘Abdullah bin Sholih Al Fauzan, terbitan Dar Ibnil Jauzi, cetakan pertama, tahun 1431 H, 5: 215-219.
—Kredit: Artikel www(dot)rumaysho(dot)com
Bagaimana hukum menggunakan sabun wangi saat ihram?
Kita sudah tahu bahwa di antara larangan ihram adalah menggunakan wewangian. Namun bagaimana jika orang yang sedang berihram haji dan umrah, apakah boleh mandi dengan menggunakan sabun?
Atau bolehkah ia juga mencuci pakaiannya atau mencuci perkakas dengan menggunakan sabun wangi?
Larangan Ihram Menggunakan Wewangian Dalam Bulughul Marom pada hadits no. 731, disebutkan hadits berikut ini, yang bermaksud:
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai pakaian apa yang boleh dipakai oleh muhrim (orang yang berihram)?” Beliau menjawab, “Tidak boleh memakai baju yang punya lengan, ‘imamah (penutup yang menyelubungi kepala), celana, baronis (pakaian yang menutupi kepala dan badan), sepatu, kecuali jika tidak memilikii sendal, hendaklah ia mengenakan dua sepatu lalu dipotong bagian yang lebih bawah dari dua mata kaki. Dan jangan memakai pakaian yang tersentuh minyak za’faran dan waros (wewangian dari tanaman yang warnanya merah).”
Muttafaq ‘alaih, sedangkan lafazhnya adalah lafazh Muslim.
Dalil ini menunjukkan dilarang bagi yang sedang berihram baik laki-laki maupun perempuan untuk memakai wewangian secara umum.
SABUN WANGI SAAT IHRAM
Lantas bagaimana menggunakan sabun wangi saat ihram?
Di sini ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama. Ada tiga pendapat dalam masalah ini:
1- Menggunakan sabun wangi selama tidak digunakan untuk maksud menikmati wanginya, maka dibolehkan. Namun jika yang dimaksud untuk menikmati wanginya, seperti wangi minyak misik dan semacamnya, maka tidak boleh digunakan. Demikian yang dipilih oleh ulama Malikiyah dan yang nampak dari pendapat Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin.
Alasannya: Pendapat ini beralasan karena mencium wewangian saja tidaklah dikenakan fidyah. Beza halnya jika wewangiannya digunakan untuk menikmati wanginya.
2- Sabun wangi boleh digunakan selama sabun itu yang mayoritas, bukan wanginya yang mendominasi dan orang-orang masih menyebutnya sabun (bukan wewangian atau parfum). Sedangkan jika wewangian yang mendominasi, maka tidak boleh digunakan. Jika sabun digunakan untuk tujuan membersihkan, maka boleh digunakan. Namun jika maksudnya untuk menikmati wanginya, maka tidak dibolehkan. Demikian pendapat ulama Hanafiyah dan yang nampak dari pendapat Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz.Alasannya: Menggunakan sabun wangi tidaklah dimaksud untuk menikmati wanginya. Juga sabun ini tidak disebut wewangian atau parfum.
3- Sabun wangi tidak boleh digunakan sebagaimana minyak wangi. Demikian pendapat Abu Hanifah, madzhab Syafi’iyah, madzhab Hambali, fatwa Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh, dan Syaikh ‘Abdur Razaq ‘Afifi.Alasannya: Karena memandang keumuman dalil yang melarang memakai wewangian. Juga kareana adanya bau, menunjukkan adanya wewangian yang digunakan. Jadi jika ada wewangian yang bersendirian atau bercampur dengan lainnya digunakan, maka wajib ada fidyah.
Pendapat yang lebih kuat dalam masalah ini adalah pendapat pertama. Karena mengatakan bahwa sabun tidak memiliki bau atau wangi sama sekali adalah suatu yang mustahil. Jadi, jika ada sabun yang berbau buah-buahan dan itu jelas bukan maksud untuk dinikmati wanginya, maka boleh digunakan.
Namun jika sabun memiliki tambahan yang dengan maksud dinikmati wanginya (seperti minyak misik), maka tidak boleh digunakan. Pendapat ini lebih menimbang anggapan sabun menurut ‘urf, menghilangkan kesulitan dan kehati-hatian dalam ibadah. Namun jika dapat dihindari sabun wangi termasuk juga sabun cuci (deterjen) yang wangi itu lebih baik. Apalagi saat musim haji amat banyak ditemukan sabun-sabun non parfum di berbagai toko di tanah suci.
Hanya Allah yang memberi taufik.
Referensi:
An Nawazil fil Hajj, ‘Ali bin Nashir Asy Syal’an, terbitan Darut Tauhid, cetakan pertama, tahun 1431 H, hal. 207-210.
Minhatul ‘Allam fii Syarhi Bulughil Marom, Syaikh ‘Abdullah bin Sholih Al Fauzan, terbitan Dar Ibnil Jauzi, cetakan pertama, tahun 1431 H, 5: 215-219.
—Kredit: Artikel www(dot)rumaysho(dot)com
Jubah Tahfiz sedari umur 1 tahun hingga dewasa
 |
| Jubah Tahfiz Al-Hafiz |
Jubah Putih Zip
Ramai yang telah berpuas hati dengan jubah tahfiz ini.
➡Jenis berzip yang lebih mudah dan digemari pelajar-pelajar tahfiz ini menggunakan kain koshibo yang selesa, sejuk dan mudah digosok.
➡Jubah Tahfiz kami bukan sahaja berwarna putih, malah terdapat juga warna-warna lain seperti maroon, turqoise gelap, hijau, coklat, kelabu dan hitam.
➡Warna-warna lain ini sangat sesuai digunakan ketika di luar waktu kelas pelajar.
➡Jubah ini bukan sahaja digemari pelajar, tetapi guru-guru juga memuji kualitinya. Dapatkan sekarang juga!
HARGA:
Saiz 1 hingga 9 tahun: RM 39.00
Saiz 10 hingga 14 tahun: RM 49.00
Saiz 15 tahun: RM 59.00
Saiz dewasa S-2XL (putih & hitam): RM 69.00
Saiz dewasa Jenis Butang & Berpesak S-2XL (putih): RM 89.00
Harga tidak termasuk pos
====================
Hubungi: +60196137879
====================
Atau datang sendiri ke busana kami untuk cuba sendiri supaya lebih berpuas hati.
Berbaloi datang ke sini kerana bukan sahaja jubah, malah keperluan pelajar sekolah tahfiz seperti serban putih, seluar cotton putih, kopiah, al-quran dan lain-lain semuanya ada!
Alamat:
Busana Muslim & Muslimah Al-Farees
C-1-33, Jalan Bidara 9, Saujana Utama 3,
47000 Sungai Buloh, Selangor
Jenama: Al-Hafiz
Poslaju: RM 8.00 (semenanjung), RM 12.00 (Sabah Sarawak)
019-613 7879
Saiz 50 ke atas: RM45
Material: Polyester
Material: Polyester
Alamat:
Busana Muslim & Muslimah Al-Farees
C-1-33, Jalan Bidara 9,
Saujana Utama 3,
47000 Sungai Buloh
WHATSAPP: +60196137879 (Nur Rasmatin)
Sandle Lelaki Hajj/Umrah (Warna hitam dan putih)
Sandle Haji
Lembut, tapak tebal, ringan, dan sangat selesa
Harga: Sepasang RM 25
Poslaju: RM 7.00 (Semenanjung) RM 10.000 (SS)
Saiz: 39, 40, 41, 42, 43Sandle Haji
Lembut, tapak tebal, ringan, dan sangat selesa
Harga: Sepasang RM 25
Poslaju: RM 7.00 (Semenanjung) RM 10.000 (SS)
Saiz: 39, 40, 41, 42, 43Sandle Haji
ini boleh didapati dengan 2 warna
Putih dan Hitam
CARA MEMBACA LABEL SAIZ JUBAH
==============================
Ramai pelanggan kami yang pertama kali ingin membeli jubah akan keliru dengan label saiz pada jubah. Ini kerana ia agak berbeza sedikit dengan label saiz pakaian biasa.
Tips ini bagus untuk mereka yang ingin membeli jubah untuk orang lain atau untuk pembelian secara online.
Namun tips yang dipaparkan di bawah mempunyai sedikit perbezaan di antara jenama-jenama. Namun biasanya ukuran bahagian labuh akan tetap sama.
Ada juga jubah yang dilabel mengikut umur. Biasanya label jenis ini hanya untuk jubah kanak-kanak, terutamanya jubah keluaran Malaysia. Saiz dari 1 hingga 15 tahun. Namun anda tidak boleh mengandaikan saiz anak anda akan muat cantik mengikut label umur pada jubah tersebut. Kerana ukurannya mengikut ketinggian average bagi setiap umur. Ia memerlukan ukuran yang tepat jika dibeli secara online.
Dipersilakan SHARE jika bermanfaat
Subscribe to:
Posts (Atom)
Jemput Masuk
Separuh dari barangan yang ada. InsyaAllah kami akan tambah lagi. Jemput datang atau boleh PM untuk tanya barang2 lain sebab tak semua barang di-upload di dalam page. Tq smile emoticon 0196137879
Kurta
KURTA S-XL RM75 XXL RM80 XXXL RM85 Poslaju semenanjung RM5 Poslaju SS RM10
Serkup Aurat
Sarung Lengan
Antara Sarung Lengan yang sangat laris harga sepasang sarung tangan exclusive ni rm13.90. Ada banyak warna lagi. Jika berminat boleh direct whatsapp : 019 - 6137879.
Kasut Hajjah
JOM cuba sarung kasut hajjah ni! lembut dan selesa.. Lokasi: C-1-33, Jalan Bidara 9, Saujana Utama 3, 47000 Sungai Buloh, Selangor Darul Ehsan
Kasut Hajjah yang selesa
YAM Tunku Nora Almarhum Tengku Panglima Raja mencuba dan membeli kasut Hajjah buatan Dar Al Falah..Kalau berminat jom sila ke kedai kami...jemput.